Saya punya beberapa barang pribadi yang jumlahnya dikit banget. Mungkin ada yang nganggep ini agak aneh, karna biasanya orang-orang pada punya lebih dari satu, alasannya sih untuk self reward.
Ini bukan tentang siapa yang paling banyak atau paling sedikit. Tapi tentang memaknai rasa cukup.
Gak tahu ini namanya apa; minimalis, hemat, pelit atau karna keterak kahanan. Tapi saya fine-fine aja sih.
Sejak beberapa tahun yang lalu, saya memang mencoba belajar untuk tidak berlebihan dan mengurangi konsumerisme.
Persepsi orang tentang boros atau pun hemat tentu saja beda. Jadi gak ada yang salah atau pun benar.
Prinsipnya, jangan sampai membeli barang yang sebenarnya gak dibutuhkan, hanya demi mendapatkan pengakuan dari orang lain. Lebih-lebih jika gak ada duitnya, sampai berhutang. Apesnya lagi, pas udah punya barangnya, eh gak diwaro sama orang lain. Gak di-notice. Perih.
Intinya sih, untuk bahagia gak harus berlebihan.
Hasilnya ya seperti ini, saya tidak terlalu mempunyai banyak barang. Nah ini dia sepuluh barang yang saya hanya punya satu.
Handphone
Kadang saya suka heran, kok ada orang sampai bawa tiga HP. Belum lagi power bank-nya. Apa gak ribet ya. Gak mungkin kan tiga-tiganya dipakai bersamaan. Alasan yang pernah saya dengar sih, ini nomer hp khusus untuk keluarga, yang itu khusus rekan kerja. Satu lagi buat main game.
Kalau saya, hp cuma satu. Harganya gak pernah lebih dari lima juta. Sebagai kaum mendang minding, yang penting HP bisa buat nelpon, foto-foto dan internetan.
Nomor pun juga satu. Dari tahun 2002 hingga sekarang nomor saya gak pernah ganti.
Sama nomer hp aja saya setia, apalagi sama pasangan.
Sepatu olah raga
Selain menyehatkan, sejatinya olah raga itu juga murah asal gak gabung komunitas. Gengsi lah yang membuatnya jadi mahal. Sepatu harus merk ternama, jersey harus yang mahal. Kalau gak gitu takut gak diterima di komunitas. Akhirnya bela-belain beli yang kw. Sedihkan.
Buat saya, sepatu yang bagus tuh yang dipakai olah raga. Bukan cuma disimpan dijadikan koleksi.
Saya pakai sepatu buatan lokal seperti nineteen atau Piero. Selain buat lari, buat jalan-jalan keren juga. Ganti sepatu kalau udah rusak.
Parfum
Bau harum memang bisa memberi efek positif dan meningkatkan kepercayaan diri. Tak heran jika banyak yang suka mengkoleksi parfum. Biasanya sih perempuan. Parfum untuk pergi kerja dengan pergi kondangan dibedakan. Tapi ternyata cowok ada juga yang seperti itu.
Saya prefer parfum dengan aroma lembut, yang aromanya gak nusuk hidung, gak mengganggu orang di sekitar. Beli parfum baru jika yang lama udah habis.
Jam tangan
Sempat tergoda untuk nambah jam tangan baru, smart watch. Buat keren-kerenan pas lagi lari, buat konten juga.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi ya buat apa. Toh sudah ada Strava di HP.
Ketenangan hati itu kan terletak pada sedikitnya keinginan.
Saya pakai Seiko 5 automatic. Diameternya gak terlalu besar, warna strap-nya cocok dengan kulit saya yang eksotis dan modelnya elegan. Sudah sepuluh tahun lebih dan masih saya pakai.
Kacamata
Dulu nyari kacamata yang harganya gak nguras kantong, dengan mengorbankan fungsi dan kenyamanannya. Akhirnya malah jarang dipakai. Minus pun jadi nambah.
Sejak saat itu, kalau nyari barang saya concern sama kualitas, kenyamanan dan efektivitas. Ada harga ada rupa.
Tumbler
Dengan membawa tumbler, kita bukan sekadar menghemat pengeluaran, namun juga turut menjaga alam agar tak tercemar dengan dengan sampah botol plastik.
Pilihan saya jatuh pada tumbler Eiger. Bisa diisi air panas atau dingin.
Dompet
Ini salah satu barang yang cukup sentimental buat saya. Pertama kali punya dompet pas SMP, merk Dagadu. Kalau dibuka isinya dikit nyaring suaranya, karna ada perekatnya.
Saat ini saya pakai dompet kulit, modelnya sederhana. Yang istimewa adalah di dalam dompet itu ada foto orang-orang tercinta. Sebagai pengingat buat saya, agar selalu menyimpan uang halal di dompet itu.
Sepeda
Olahraga bersepeda makin ngetren di masa pandemi. Saking semangatnya, sampai ada yang ternak sepeda. Sudah punya road bike, nambah mountain bike, nambah lagi sepeda lipat. Ya gak papa sih.
Saya pakai ini aja THRILL Cleave 1.0.
Tas kerja
Sebenarnya punya banyak tas kerja, karna sering dapat gratisan dari kantor. Saya bagi-bagi ke saudara. Yang sering saya pakai tas slempang Kalibre. Simpel, gak terlalu besar.
Akun Medsos
Di IG, FB dan Twitter; saya hanya punya satu akun.
Paling tidak ini mendorong saya untuk lebih bertanggung jawab saat buat postingan di medsos. Biasanya yang bikin akun anonim ini, orang yang pengen nyinyir, julid atau stalking tanpa takut ketahuan.
Lantas apakah tak boleh punya barang lebih dari satu? Tentu saja boleh banget. Pakaian kalau cuma satu, ya gak bakalan cukup. Buku tulis buat kuliah, pasti butuh lebih dari satu deh. Atlet sepak bola bisa punya lebih dari tiga sepatu, karna memang itu kerjaannya. Fotografer punya lebih dari lima kamera, karna nafkahnya di situ.
Jadi sesuaikan saja dengan keadaanmu. Kamu pasti tahu mana yang bener-bener kamu butuhkan.
Kalian punya barang apa aja yang cuma satu? Sini cerita yuk