Menua Di Ujung Malam

jar-of-rocks

“Tak perlu menua di ujung malam. Hidup tak hanya untuk bekerja”

Kalimat yang menohok. Menyadarkan saya bahwa ada dunia lain selain pekerjaan, ada kehidupan di luar sana yang patut ditengok.

Kesibukan mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian ada kalanya membuat enggan pulang. Malu pulang TENG GO. Begitu jam lima TENG, langsung GO. Makin larut pulang, makin merasa heroik. Lupa meluangkan waktu untuk keluarga tersayang.

Jangan-jangan selama ini saya terlalu egois, memikirkan diri sendiri, tanpa memperhatikan yang lain. Jangan-jangan ada yang terluka karna ambisi saya. Jangan-jangan keringat saya terus menetes tanpa makna. Jangan-jangan……..#ahsudahlah Baca Selengkapnya

Resolusi, Sekarang Atau Tidak !

o-NEW-YEAR-RESOLUTIONS-facebook

Gambar dari Google

Waktu terasa cepat saat kita bahagia. Bener gak sih? Tak terasa si kecil sudah masuk SD, tiba-tiba sudah weekend lagi, tahu-tahu sekarang sudah Desember. Tahun baru sudah di depan mata. Sudah siap-siap liburan dan pesta kembang api merayakan pergantian tahun.

Malam tahun baru adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi perjalanan hidup selama setahun serta membuat resolusi tahun depan. Seringnya sih bikin resolusi banyak banget, hanya di bibir saja, gak pernah ditulis. Dibuat dengan gagah perkasa tanpa komitmen, dan kemudian dilanggar tanpa rasa bersalah. *ini sih gue banget

Tapi tak apalah. Berani membuat resolusi saja itu sudah bagus. Artinya berani  bermimpi, berani melakukan sesuatu yang baru.  Setidaknya hidup menjadi lebih greget, karna ada target yang hendak dicapai. Melakukan sesuatu yang baru adalah salah satu bentuk kesuksesan. Mengubah kebiasaan buruk juga sebuah kesuksesan.

Tak punya resolusi pun keren juga. Artinya pasrah dengan nasib. Mengalir begitu saja, jadi gak kecewa saat menerima kegagalan. Manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan. Toh hidup tak harus sempurna, tak mesti sesuai rencana. Kalau semuanya selalu perfect ; gak ada masalah, gak kena macet, gak pernah kecewa, gak ada konflik.., apakah hidup jadi lebih menyenangkan? Baca Selengkapnya

Habiskan Jatah Gagalmu

Pernah gagal? Gagal apa saja deh. Gagal menurunkan berat badan, gagal dapat beasiswa, gagal nyobain resep baru, gagal nyaleg, gagal menyunting pujaan hati sampai gagal move on. Padahal usaha sudah maksimal, sayang hasilnya minimal.

Bagaimana rasanya?
Sedih… pastilah
Kecewa… tentu
Malu…. apalagi yang ini.
Rasanya pengen ada seseorang yang memeluk dan mengusap air mata kita. *puk puk puk

Tapi karna orang lain juga sibuk dengan urusannya sendiri dan tak sempat menenangkan hati kita yang remuk redam, mari menghibur diri sendiri. Biar tak terlalu lama tenggelam dalam kegagalan.

Jadi begini, yang namanya kegagalan itu biasa, bukan akhir dari segalanya. Bukan pula cobaan maha dasyat yang harus diratapi berhari-hari. Ndak perlu pamer kesedihan agar dikasihani, seolah-olah kita ini orang yang paling menderita. Pemerintah yang isinya orang-orang hebat saja juga gagal. Gagal mensejahterakan rakyatnya, gagal bikin kurikulum. Apalagi kita. Baca Selengkapnya